RADAR TEGAL – Ilmu kanuragan paling hebat merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah nusantara, terutama di Pulau Jawa. Sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan, nenek moyang suku Jawa mengembangkan ilmu Kejawen sebagai bentuk perlindungan diri dan kekebalan.
Ilmu kanuragan paling hebat di Jawa adalah bukti perjuangan nenek moyang menghadapi tantangan sejarah. Wali Songo berperan penting dengan mengajarkan ajaran Islam dan menciptakan ilmu Kejawen, termasuk ilmu kanuragan sebagai kekuatan spiritual untuk memberikan keberanian dan perlindungan.
Warisan nenek moyang yang kaya akan kehebatan dan ketangguhan, termasuk ilmu kanuragan paling hebat tetap menjadi fenomena menarik bagi masyarakat setempat dan memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia.
Berikut informasi mengenai 4 ilmu kanuragan paling hebat yang dilansir dari kanal YouTube Top Info oleh Radar Tegal.
BACA JUGA: Ngeri! 5 Perairan Angker di Indonesia Ini Banyak Makan Korban
4 Ilmu kanuragan paling hebat di nusantara
Nusantara telah menyimpan beragam ilmu kanuragan yang tak bisa diabaikan, terutama di Pulau Jawa.
Sejarah Indonesia sebagai negara yang pernah terjajah mengilhami nenek moyang suku Jawa untuk menciptakan ilmu Kejawen sebagai bentuk perlindungan diri dan kekebalan.
Diantara berbagai jenis ilmu Kejawen, ilmu sakti kanuragan menjadi salah satu yang paling menonjol, membekali seseorang dengan kehebatan, ketangguhan, dan kesaktian dalam melawan musuh.
Keberadaan ilmu kanuragan di Jawa merupakan bagian dari sejarah perjuangan nenek moyang dalam menghadapi berbagai tantangan. Terdapat 4 jenis ilmu kanuragan paling hebat di nusantara bahkan di dunia, sebagai berikut.
Ilmu Waringin Sungsang
Pertama, ilmu Waringin Sungsang, merupakan ciptaan Sunan Kalijaga dalam menghadapi perang melawan penganut ilmu hitam zaman dahulu yang menghalanginya berdakwah.
Salah satu ilmu kanuragan paling hebat ini sangat dihormati karena efek mematikannya. Siapapun yang diserang menggunakan ajian ini akan terserap energi kesaktiannya dan lumpuh tanpa daya.
Hanya segelintir orang yang mampu menguasai ilmu ini, salah satunya Kang Masrukhan, seorang pakar ilmu spiritual.
BACA JUGA: Majapahit Sampai Ketar-ketir! Inilah 3 Pusaka Sakti Milik Sunan Kudus
Ajian Lembu Sekilan
Kedua, Ajian Lembu Sekilan, ilmu kanuragan paling hebat ini dikenal sebagai ilmu paling sakti dalam hal pukulan. Menguasainya memerlukan ketabahan dan kesabaran yang tinggi.
Pendekar Lembu Sekilan tidak akan terluka saat bertarung, pukulan lawan akan melenceng sekitar 50 cm dan hanya mengantarkan hawa angin saja.
Proses menguasai ilmu ini melibatkan puasa ngidang selama 40 hari dan puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam tanpa makan, minum, atau tidur.
Ajian Rawa Rontek
Ketiga, Ajian Rawa Rontek, merupakan ilmu kanuragan paling hebat yang sangat terkenal di tanah Pasundan, meskipun termasuk aliran hitam.
Para jawara di tanah Jawa pada masa lalu banyak yang menguasai ilmu ini untuk mendapatkan ketahanan hidup hingga usia tua dan tak terkalahkan dalam pertarungan.
Mereka bisa pulih dengan cepat dari luka, bahkan tubuh yang terputus bisa menyatu kembali, dan katanya bahkan bisa hidup kembali setelah mati.
BACA JUGA: Seram! Mitos Naga Cerek yang Jadi Ritual Pesugihan dengan Tumbal Nyawa
Ilmu Gelap Ngampar
Keempat, Ilmu Gelap Ngampar, konon, Mahapatih Gajah Mada memiliki ilmu kanuragan ini. Ilmu ini termasuk dalam kategori tingkat tinggi dan hanya segelintir orang yang dapat mencapai ilmu kanuragan ini.
Keistimewaan ilmu ini terletak pada kemampuannya menyebabkan ketulian bagi yang mendengar bentakannya, apabila melalui suara.
Jika membaca ilmu ini di tengah-tengah peperangan, orang yang mendengarnya akan langsung bersimpuh menyerah atau melarikan diri tanpa alasan yang jelas. Jika melalui telapak tangan, maka tubuh yang terkena pukulannya akan terasa panas seperti tersambar petir.
4 ilmu kanuragan paling hebat memiliki pesona yang tak terbantahkan dalam melawan musuh dan menghindari bahaya. Meskipun tidak banyak yang mampu menguasainya, keberadaan ilmu kanuragan ini adalah bagian dari warisan budaya dan sejarah nenek moyang yang unik.***