RADAR TEGAL- Bupati Tegal terjun langsung ke daerah banjir. Hal ini menyusul adanya sebanyak 2.794 warga di tujuh desa terdampak banjir pasca hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Tegal pada Rabu, 04 Januari 2023 petang hingga malam.
Bupati Tegal Umi Azizah bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah turun langsung.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati juga datang. Ketiga hadir untuk menyalurkan bantuan lewat balai desa setempat, Kamis 5 Januari 2023.
Tujuh desa yang terdampak banjir dan mendapat kunjungan dari orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini antara lain Desa Slawi Kulon di Kecamatan Slawi.
Kemudian Desa Tembok Banjaran, Tembok Lor, Sidapurna, dan Sidakaton di Kecamatan Adiwerna. Desa Plumbungan di Kecamatan Kramat dan Desa Sidaharja di Kecamatan Suradadi.
Di sela-sela penyaluran bantuan makanan siap saji dan kebutuhan pokok lainnya ini, Umi mengurai penyebab banjir. Menurutnya, hal ini kombinasi antara intensitas hujan yang tinggi, dan berkurangnya area resapan.
BACA JUGA: Kabupaten Tegal Banjir, Jalanan dan Pemukiman Terendam
Selain itu sedimentasi sungai serta saluran air menjadi faktor penyebab terjadinya banjir.
“Volume limpasan air hujan meningkat saat sekarang. Apalagi ini intensitasnya cukup tinggi. Sementara area resapan air semakin berkurang karena konversinya ke lahan terbangun,” jelas Umi.
Menurutnya, normalisasi menjadi hal yang mendesak untuk mengembalikan fungsi sungai ataupun saluran air sesuai kapasitas atau daya tampungnya. Terlebih, lanjut Umi, terdapat sejumlah aliran sungai besar di Kabupaten Tegal.
“Kami sudah usulkan ini ke pak gubernur untuk normalisasi Sungai Cacaban, Kalirambut dan sungai Pekijingan,” ucap Umi.
Selain upaya normalisasi, Umi juga meminta masyarakat ikut menjaga lingkungannya dengan menyediakan ruang terbuka hijau. Utamanya di lingkungan permukiman sebagai resapan air.
Selain tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke selokan ataupun ke sungai.
“Saya minta masyarakat tidak membuang sampahnya ke sungai, karena dampaknya akan sangat besar dan pastinya merugikan warga lainnya,” kata Umi.
BACA JUGA: Banjir Melanda, Waspadai Penyakit-penyakit Ini Setelahnya
Sementara itu, Elliya menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan posko tanggap kesiapsiagaan bencana. Hal ini sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sebanyak 22 posko telah siap di titik rawan banjir dan daerah pantai utara.
“Kurang lebih ada 220 relawan yang tersebar di titik-titik banjir yang sudah kami persiapkan,” ungkapnya.
Eliyah menambahkan, posko yang ada akan dikoordinasikan oleh satgas dengan motor penggeraknya BPBD serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat. ***