: :

Ibadah Haji Punya Aturan Baru, Prioritaskan yang Belum Pernah Haji


Ibadah haji tahun 2023 akan lebih singkat.

RADAR TEGAL- Arab Saudi merilis aturan baru untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Kerajaan memastikan akan memprioritaskan calon jemaah yang belum pernah haji.

Kementerian telah mengumumkan aturan wajib vaksinasi meningitis, influenza, dan Covid-19 untuk para calon jemaah haji.

Calon jemaah haji juga tidak boleh menderita penyakit kronis akut atau penyakit menular apa pun.

Kemudian pada Minggu, 15 Januari 2023, kementerian menyebut calon jemaah haji tidak bisa menambah pendamping jika sudah membayar biaya.

The National hari ini memuat, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyebut aplikasi calon jemaah yang sebelumnya sudah berhaji akan tertolak.

BACA JUGA: Habib Kribo Viral Lagi! Sebut Ibadah Haji Buang-buang Duit

Calon jemaah haji sendiri hanya akan memiliki visa haji khusus selama di Arab Saudi.

Arab Saudi telah membuka pendaftaran haji di dalam negeri pada pekan lalu, dengan harga paket 3.984 riyal.

Jemaah domestik memiliki pilihan untuk membayar biaya paket haji dalam tiga kali cicilan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang harus membayar penuh sekaligus.

Cicilan dengan skema 20 persen untuk pendaftaran. Kemudian angsuran dua kali 40 persen.

Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas sudah menerima dokumen nota kesepahaman (MoU) penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.

Penyerahannya oleh Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah bersamaan dengan Pameran Haji di Jeddah, Senin, 9 Januari 2023.

BACA JUGA: Kuota Haji 2023 Tanpa Batasan Usia, Indonesia Dapat 221 Ribu

“Kemarin MoU sudah saya tanda tangani bersama dengan Menteri Tawfiq. Hari ini, beliau serahkan dokumen MoU tersebut bersamaan dengan pembukaan Pameran Haji di Jeddah,” ujar Menag.

MoU ini antara lain mengatur tentang kuota jemaah haji Indonesia tahun ini yang kembali normal, mencapai 221.000.

Menurut Menag, Indonesia masih mengupayakan agar bisa mendapat tambahan kuota. Misalnya, dengan memanfaatkan kuota negara lain yang tidak terserap maksimal.

“Ini kami perjuangkan agar kuota yang tersedia terserap efektif dan antrean jemaah haji Indonesia juga tidak terus bertambah,” lanjutnya.

Menag Yaqut mengapresiasi langkah Menteri Haji Saudi yang tahun ini melibatkan negara-negara pengirim jemaah. Termasuk Indonesia, dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji.

Kepastian kuota sejak dini akan memudahkan Indonesia dalam melakukan persiapan. ***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan