RADAR TEGAL – Bicara soal pernikahan, tentunya kurang lengkap kalau tidak melibatkan adat. Setiap suku selalu punya adat istiadat tersendiri tentang pernikahan. Tidak terkecuali Jawa yang punya mitos pernikahan Jawa tersendiri.
Pernikahan adat Jawa memang punya banyak aturan. Sebab, pernikahan memang punya nilai sebagai sesuatu yang sakral. Beberapa dari aturan itu berupa larangan yang jadi mitos pernikahan Jawa.
Dari mulai menentukan jodoh saja, orang Jawa perlu menaksir weton, hari yang baik, bahkan bibit bebet bobot pasangan. Belum lagi larangan dalam mitos pernikahan Jawa yang konon berpengaruh pada langgengnya pernikahan itu.
Penasaran apa saja mitos pernikahan Jawa yang katanya bisa mempengaruhi rezeki, keturunan, kesehatan, dan lancarnya bahtera rumah tangga? Berikut ini 4 mitos beserta penjelasannya.
BACA JUGA: Bikin Hubungan Pengantin Baru Langgeng, Ini Mitos dan Sejarah Waduk Malahayu
1. Larangan pernikahan pasangan anak pertama dan anak ketiga
Salah satu yang diperhatikan dalam pernikahan Jawa adalah urutan kelahiran kedua pasangan. Mitos ini sehubungan dengan anak pertama dan anak ketiga.
Misalnya, suami merupakan anak pertama, sedangkan istri adalah anak ketiga dari keluarga masing-masing, maupun sebaliknya. Hal ini salah satu larangan pernikahan Jawa.
Pasangan anak pertama dan ketiga punya sebutan ‘jilu’ yaitu dari kata siji (satu) dan telu (tiga) dalam bahasa Jawa. Pasangan jilu konon akan selalu mengalami rumah tangga yang sulit.
2. Mitos siji jejer telu
Mitos ini masih mirip dengan sebelumnya, yaitu berkaitan dengan urutan kelahiran pasangan dari keluarga masing-masing. Bedanya, kali ini orang tua pasangan ikut andil dalam kepercayaan ini.
Jika suami, istri, maupun salah satu dari orang tua mereka adalah anak pertama, hal ini juga menjadi larangan. Sebab, konon pernikahan akan penuh kesulitan.
3. Hitungan weton kelahiran pasangan
Salah satu hal krusial dalam penentuan jodoh bagi orang Jawa adalah weton. Weton adalah perhitungan tanggal berdasarkan penanggalan Jawa. Biasanya, dalam mencari pasangan, orang Jawa mencari yang weton-nya cocok.
Ada weton yang punya ketidakcocokan degan weton tertentu. Ketidakcocokan itu bisa menimbulkan kesulitan juga dalam perjalanan pasangan yang mengalami. Jika pasangan dengan weton yang tidak cocok menikah, kabaranya mereka akan sering mengalami kesialan.
BACA JUGA: Bener-Bener Gak Masuk Akal, Ini 3 Mitos yang Ada di Cirebon
4. Larangan menikah di bulan Suro
Sampi sekarang, orang Jawa masih percaya dengan mitos satu ini. Bulan Suro dalam kalender Jawa, alias bulan Muharram dalam kalender Islam, adalah waktu terlarang untuk melaksanakan acara seperti pernikahan atau hajatan.
Kabarnya, bulan ini adalah bulan di mana Nyi Roro Kidul, sang penguasa laut selatan, sedang melakukan hajatan. Jadi, orang-orang tidak boleh menandinginya. Jika sampai melakukan, konon akan kena sial dan acara berakhir dengan bencana.
Nah, itu dia 4 mitos pernikahan Jawa yang masih jadi kepercayaan masyarakat hingga sekarang. Apakah Anda percaya?***
Ikuti Kami di