: :

Persoalan Diskriminasi dan Rasisme yang Sering Diterima Masyarakat Papua


Diskriminasi

Oleh: Keisya Anazwa Octa Reviandy 32602200081 dan Luluk Indah Rahmawati 32602200082*)

Abstrak

ARTIKEL ini bertujuan untuk untuk membangun kesadaran seluruh rakyat Indonesia untuk mengurangi sikap intoleran mereka supaya dapat menghargai perbedaan. Meskipun ada banyak slogan publik atau appelas toleran, ternyata tidak sedikit kasus sikap intoleran terjadi.

Banyak sekali kasus yang mengarah pada rasisme di Papua. Artikel ini menggunakan metode literatur tinjauan. Beberapa literatur yang diambil antara lain terkait dengan literasi toleransi, budaya Papua dan beberapa kasus bahasa Indonesia intoleransi terhadap orang Papua.

Hasil penelitian melalui ini studi literatur menemukan bahwa kasus-kasus intoleran dilakukan oleh orang non-Papua terhadap orang Papua berimplikasi atau sikap orang Papua yang menjadi rendah diri, kurang percaya diri dan merasa tidak dihargai.

Diskriminasi dan rasisme masih banyak terjadi di Indonesia, salah satunya adalah diskriminasi dan rasisme terhadap masyarakat Papua. Masyarakat Papua sendiri telah lama mengalami perilaku diskriminasi dan rasisme dimulai dari ras, warna kulit, budaya, etnis, sampai cara berfikir atau gaya hidup.

Isu Papua Merdeka pun muncul karena beberapa factor diskriminasi dan rasisme tersebut. Padahal di Indonesia sendiri sudah ada peraturan mengenai diskriminasi dan rasisme yang tertuang pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

Abstract

This article aims to build awareness of all Indonesian people to reduce their intolerance so they can respect differences. Even though there are many public slogans or tolerant appeals, it turns out that not a few cases of intolerance have occurred. There are so many cases that lead to racism in Papua.

This article uses the literature review method. Some of the literature taken was related to tolerance literacy, Papuan culture and several cases of Indonesian intolerance towards Papuans.

The results of this study through a literature study found that intolerant cases were carried out by non-Papuans against Papuans with implications or the attitude of Papuans to low self-esteem, lack of self-confidence and feeling unappreciated. 

Discrimination and racism still occur a lot in Indonesia, one of which is discrimination and racism against the people of Papua. The Papuan people themselves have long experienced discriminatory and racist behavior starting from race, skin color, culture, ethnicity, to their way of thinking or lifestyle.

The issue of Free Papua also arises because of several factors of discrimination and racism. Even though in Indonesia itself there are regulations regarding discrimination and racism as contained in the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2008 concerning the elimination of racial and ethnic discrimination.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara majemuk. Disebut majemuk karena di Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan budaya. keberegaman ini tidak dapat terelakkan, karena sejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *