: :

Picu Kontroversi, DPR: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Hanya Sulitkan Para Siswa


Masuk Sekolah Jam 5 WITA

RADAR TEGAL – Saat ini masyarakat Nusa Tenggara Timur sedang dihebohkan dengan kabar adanya usulan dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, Victor Bungtilu. Gubernur NTT meminta siswa tingkat SMA memajukan masuk sekolah jam 5 pagi.

Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi rencananya akan berlaku untuk 2 sekolah yaitu SMA 1 dan SMA 6. Hal ini penting untuk melatih kedisiplinan dan etos kerja pada siswa.

Meningkatnya kedisiplinan siswa dengan masuk sekolah jam 5 pagi, akan membantu siswa pada saat mengikuti tes masuk sekolah kedinasan. Selain itu, hal ini juga akan melatih siswa sebelum masuk ke dunia kerja.

SMA 1 dan SMA 6 merupakan sekolah pertama yang akan melaksanakan kebijakan masuk sekolah jam 5. Dengan alasan sekolah tersebut dianggap mampu untuk menerapkan kebijakan masuk sekolah lebih awal dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Polemik Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 

Namun, setiap kebijakan pastinya akan muncul pro dan kontra terkait masuk sekolah yang terlalu pagi. Salah satunya dari Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda.

BACA JUGA: Mengenal Sekolah Lansia di Brebes Wisuda 75 Orang

Syaiful Huda menolak usulan Gubernur NTT terhadap perubahan jam masuk sekolah. Menurutnya kebijakan ini hanya akan menyulitkan para siswa dengan pertimbangan akses dan jarak ke sekolah yang masih terlalu jauh.

Menurut Huda, apabila ingin memajukan pendidikan dengan cara memberikan durasi belajar yang lebih lama. Maka, tidak perlu dengan masuk sekolah terlalu pagi, tetapi dengan merubah jam pulang saja.

Sehingga siswa tidak perlu untuk berangkat lebih awal, tetapi dengan konsekuensinya siswa harus pulang lebih sore. Oleh karena itu, Huda meminta agar pemerintah untuk mempertimbangkan kembali usulan tersebut.

Selain Syaiful Huda, terdapat kritikan dari Heru Purnomo selaku Sekjen Feredari Serikat Guru Indonesia (FSGI). Heru mendukung pemerintah NTT untuk membahas ulang terkait usulan kebijakan Victor Bungtilu sebagai Gubernur NTT.

BACA JUGA: 7 SMK Terbaik di Kabupaten Tegal Peringkat A Terakreditasi Tahun 2022, Lengkap Alamat Sekolahnya!

Menurut Heru, kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan kesehatan siswa. Tidak hanya itu, kebijakan tersebut harus tetap mengutamakan kepentingan siswa.

Pemerintah seharusnya memikirkan kemampuan siswa untuk belajar apabila belajar dari petang sampai sore. Jika proses pembelajaran terlalu lama, materi tidak akan siswa terima dengan baik.

Demi memaksimalkan kualitas pendidikan di Indonesia, telah banyak cara yang pemerintah lakukan. Namun, sampai saat ini belum juga memberikan hasil yang maksimal.

Selain upaya yang pemerintah NTT usulkan, salah satu upaya pemerintah pusat adalah dengan mengeluarkan kebijakan sekolah gratis selama 12 tahun. Tujuannya agar anak yang kurang mampu memperoleh pendidikan.

Sehingga ini menunjukkan bahwa pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, untuk kebijakan masuk sekolah subuh bukanlah hal yang baik.

Demikian informasi terkait kontroversi usulan Gubernur NTT mengenai masuk sekolah jam 5 pagi.***

Ikuti Kami di

Tinggalkan Balasan