RADAR TEGAL – Gunung Sindoro berada di Temanggung, Jawa Tengah dengan ketinggian puncak 3.136 mdpl. Gunung ini berdampingan dengan Gunung Sumbing, dan menjadi Yin dan Yang yang menjaga keseimbangan di Pulau Jawa.
Gunung ini terkenal dengan kekayaan bunga edelweis yang sangat indah dan subur. Tidak heran apabila gunung ini menjadi destinasi favorit para pendaki, baik pemula maupun yang berpengalaman.
Namun, di balik berbagai keindahan dan fenomena alamnya yang memukau terdapat banyak misteri dan mitos tersembunyi di gunung ini. Simak ulasan berbagai mitos berikut ini.
3 Mitos Gunung Sindoro
BACA JUGA: Mitos Keturunan Cepu dan Bojonegoro yang Disumpahi Raja Terakhir Majapahit, Jangan Ke Gunung Lawu!
Menjadi tempat tinggal para jin baik dan bidadari
Sebuah mitos paling sering yang menjadi pembicaraan adalah Gunung Sindoro menjadi tempat hunian oleh makhluk halus. Namun, tidak perlu takut karena mereka adalah jin yang baik.
Maka dari itu, pendaki wajib menjaga wilayah gunung saat mendaki dan selalu berniat dengan tulus. Apabila pendaki melakukan perbuatan maksiat di kawasan gunung, para jin akan membenci dan akan menjahili manusia.
Selain itu kisahnya terdapat bidadari yang menjaga kawasan Gunung Sindoro. Karena inilah bunga Edelweis di sini sangat harum di antara semua gunung di Indonesia.
Hal itu karena kehadiran bidadari yang telah ada bertahun-tahun lamanya, sehingga bau harum bunga Edelweis sangat merebak dalam jangka waktu yang lama.
Harum bunganya memang mengundang banyak para pendaki untuk mencium secara langsung. Namun, selalu diingat bahwa tidak boleh memetik bunga abadi di Sindoro ini ya.
Hati-hati dengan Pedhut
Pedhut merupakan kabut hitam yang terdapat di Sindoro dan cukup terkenal di kalangan para pendaki. Biasanya di pegunungan terdapat kabut putih dan kabut hitam.
Kabut putih merupakan kabut yang paling sering dijumpai di pegunungan, termasuk Sindoro. Sedangkan kabut hitam atau pedhut, sering muncul secara tiba-tiba di puncak gunung.
Kabut hitam sering membuat para pendaki tersesat karena membingungkan dalam menentukan jalan yang benar. Kondisi yang gelap juga mengakibatkan pendaki kehilangan penglihatan selama sesaat.
BACA JUGA: Bisa Ketahuan Masih Virgin Atau Tidak, Ini Dia Mitos Candi Cetho
Salah satu kasus kematian karena kabut hitam juga pernah terjadi pada salah seorang pendaki mahasiswa UIN Sunan Kalijaga di tahun 2015. Ia terpisah dari rombongan dan hilang selama 2 minggu lamanya.
Masyrakat setempat memaparkan bahwa pedhot sering muncul di wilayah tanaman vegetasi Gunung Sindoro. Meskipun kabut ini tidak lama, tetapi sangat berbahaya.
Berkunjung ke pasar gaib
Lapangan datar di Puncak Gunung Sindoro biasanya menjadi basecamp terakhir para pendaki. Namun, siapa sangka bahwa ternyata spot tersebut adalah lokasi keberadaan pasar setan.
Sejumlah pendaki kerap mengalami kejadian-kejadian mistis, seperti mendengar aktivitas jual beli yang ramai seperti di pasar saat malam hari.
Kawasan lapangan ini memang sangat indah dan cocok menjadi tempat istirahat. Tidak jarang juga banyak yang datang untuk menguji nyali dan keberanian.
Kalau kamu penakut, sebaiknya cari spot basecamp yang lain saja ya.
BACA JUGA: Terungkap! Mitos dan Tradisi di Balik Gunung Gamalama Pulau Ternate
Nah, itu dia 3 mitos Gunung Sindoro yang harus kamu waspadai. Hal terpenting adalah selalu bersikap sopan santun dan tidak merusak kawasan hutan.***