RADAR TEGAL – Seorang pekerja asal Brebes terlantar di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Dia terlantar di sana setelah sebelumnya dijanjikan pekerjaan.
Seorang pekerja asal Brebes Kurnia P.P mengatakan, awalnya dia dijanjikan bekerja di Kabupaten Aceh Barat oleh seseorang dari Jakarta. Orang tersebut mengaku perwakilan dari sebuah perusahaan yang bakal menempatkan dia.
“Pada Jumat 10 Februari 2023, tiket sampai ke saya. Sampai di lokasi itu (Aceh Barat) malam hari,” ujarnya, Selasa 21 Februari 2023 melalui sambungan telepon selulernya.
Kurnia menyebutkan, dia berangkat ke Aceh Barat hanya seorang diri. Namun, saat berangkat ke Kabupaten Aceh Barat, dia bersama dengan sejumlah rekan lainnya. Seperti daerah di Provinsi Banten.
“Yang dari Brebes cuma saya. Tapi, kalau dari Pulau Jawa itu ada empat orang (termasuk dia). Namun, yang duanya sudah pulang dengan ongkos pribadi. Tinggal saya sendirian di sini,” jelasnya.
BACA JUGA: Seorang Napiter di Lapas Kelas IIB Brebes Ikrar Setia NKRI
Dia mengungkapkan, selama di lokasi kerja itu, perusahaan yang menjanjikan dia bekerja tidak ada di lokasi. Begitu juga saat menanyakan terkait kontrak kerja dan lainnya ke juru bicara di tempat ia dijanjikan bekerja juga tidak ada hasil.
“Saya bersama-sama dengan pekerja lain sempat menanyakan bagaimana status kami di lokasi kerja. Ternyata jawabannya kami ditolak bekerja,” ungkapnya.
Saat itu, lanjutnya, dia bersama rekan lainnya meminta pulang jika tidak bekerja. Namun, tidak ada hasil. Sehingga, total ada 10 orang dari berbagai daerah terombang ambing dan terlantar.
“Pada Jumat 17 Februari 2023 tujuh orang pekerja pulang ke daerahnya Brandan Medan dengan biaya seadanya dan berhutang ke kawan. Bahkan ada yang sampai menjual HP pribadinya,” lanjutnya.
Dinperinaker Usahakan Kepulangan Pekerja yang Terlantar
Setelah itu, tinggal tiga orang pekerja yang masih terlantar di Aceh Barat. Sehari setelahnya, yakni Sabtu 18 Februari 2023 pekerja atas nama Dimas Arya Pradhana pulang estafet dengan perbekalan pinjam ke pihak keluarganya.
Pada Senin malam 20 Februari 2203 atas nama Destamari, team scafolder estafet ke arah Medan untuk ke Batam menemui kawannya. Karena keterbatasan kawannya, hanya membantu Destamari saja dan tinggal dia sendiri di Aceh Barat.

“Jadi tinggal saya di sini sendirian. Tadi dari Pemerintah Kabupaten Brebes sudah berkomunikasi dengan saya menanyakan biaya kepulangan. Tapi, ini masih menunggu lagi. Harapannya, semoga saya bisa cepat kembali pulang ke jakarta ,” pungkasnya.
BACA JUGA: Diduga Curi Motor Tetangganya, Pria di Brebes Diamankan Polisi
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Brebes Warsito Eko Putro mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Menurutnya, pihaknya sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan.
“Intinya kami peduli. Jadi, kami akan berusaha untuk segera memulangkannya dengan berkordinasi dengan Baznas Brebes,” ujarnya.
Dia menerangkan, kejadian tersebut sering terjadi. Banyak, pekerja asal Brebes yang mengalami hal ini. Janjinya mendapatkan pekerjaan. Namun ternyata sesampainya di lokasi malah tidak bekerja.
“Jadi kepada para pekerja asal Brebes, kami harap agar tidak mudah tergiur iming-iming kerja di luar daerah. Jika ada ajakan kerja di luar daerah, pastikan semuanya berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Hingga siang tadi, yang bersangkutan kondisinya masih berada di Kabupaten Aceh Barat. Kasus dugaan penipuan tenaga kerja sendiri bukan hal yang baru di negara ini.
Selain menimpa warga Kabupaten Brebes, banyak kasus serupa terjadi pada tenaga kerja dari daerah lain. Karenanya berhati-hati saat menerima informasi kerja merupakan sebuah keharusan.***
Editor: Khikmah Wati
