Generasi milenial dan z adalah generasi yang tidak bisa dipisahkan dengan dunia digital terlebih lagi mereka tumbuh bersama dengan dunia digital. Hal ini membuat ketergantungan juga obsesi besar mereka terhadap dunia digital membuat mereka tidak bisa lepas dari segala hal yang ada dalam dunia digital. Hal ini diperkuat dengan bukti orang-orang akan lebih ketakutan jika tidak membawa gadget ketimbang tidak membawa dompet.
Mirisnya meskipun generasi milenial dan z sebegitu tergantung dengan dunia digital tidak banyak dari mereka yang tidak cakap dengan literasi digital. Dengan banyaknya pengguna media sosial tidak sedikit dari mereka yang termakan oleh hoaks dikarenakan minimnya tingkat literasi.
Dari hal ini sudah terlihat betapa pentingnya kemampuan literasi digital khususnya bagi para generasi milenial dan z. Berikut ulasannya untuk anda.
Apa itu Literasi Digital
Berasal dari dua kata yaitu literasi dan digital. mengutip dari ruang guru Literasi adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian. Sementara itu, menulis adalah mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa hingga membentuk suatu pengertian. Sedangkan digital adalah sebuah istilah yang merujuk pada teknologi berbasis komputer dan elektronik yang menyimpan, memproses, dan mentransmisikan informasi.
Berikut ini adalah 4 Pilar literasi digital:
1. Cakap Digital
Cakap digital adalah kemampuan untuk memahami dan juga mengoperasikan media-media yang ada di dalam dunia digital. Contoh dari cakap digital ini adalah seperti kemampuan mencari, mengelola atau bahkan membuat data atau informasi.
2. Aman Digital
Aman digital adalah sebuah usaha atau upaya pengguna untuk melindungi dari diri dari segala ancaman yang ada di dalam dunia digital. Beberapa contohnya adalah mengatifkan anti-virus di komputer, autentifikasi 2 faktor dan juga menggunakan sandi yang kuat.
3. Budaya Digital
Budaya digital adalah sebuah pemahaman tentang budaya dalam berinteraksi di dunia digital. Sama seperti kehidupan nyata yang memliki norma, dalam dunia digital juga memiliki norma, nilai, budaya dan batasannya. Contohnya adalah penggunaan media sosial, komunikasi virtual dan juga belanja online.
4. Etika Digital
Etika digital adalah tentang bagaimana sikap yang baik yang harus diperlihatkan ketika sedang berinteraksi di dalam dunia digital ini. Contohnya adalah tidak melakukan cyberbullying, tidak menyebar hoaks dan juga berinterasi atau berkomunikasi dengan sopan di media sosial.
Mengapa Literasi Digital Sangat Penting
Banyak sekali alasan mengapa literasi digital menjadi hal penting para generasi milenial dan z. Berikut adalah beberapa alasannya:
Dunia Kerja
Dunia kerja kini sudah mulai dikuasai oleh para generasi milenial dan z. Namun dunia kerja dulu dan sekarang sudah berbeda. Di dunia yang serba digital ini tentu banyak pekerjaan yang diambil alih oleh robot dengan kecerdasaan buatan yang pintar. Maka disinilah peran literasi digital yang akan membuat kita bisa bersaing atau malah menguasai dunia kerja yang sudah serba digital ini.
Melindungi Diri dari Ancaman Dunia Maya
Ancaman dunia maya sangat beragam diantaranya adalah:
- Phising
- Malware
- Cyberbullying
- Hoaks
Kesimpulan
Generasi Milenial dan Z memang tak bisa dipisahkan dengan dunia digital. Namun, kedekatan dan ketergantungan ini ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, kita dapat mendapatkan kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan secara gratis. Namun di sisi lain karena kemudahan dan kepraktisan inilah yang membuat otak kita menjadi malas sehingga hanya untuk sekadar memahami sebuah informasi pun terkadang menjadi sulit bagi beberapa orang.
Maka dari itu kita butuh sebuah skill yaitu literasi digital. Literasi digital bukan lagi sekadar teori atau wacana namun sebuah sesuatu yang menentukan kemampuan seseorang untuk tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga berhasil di era digital. Empat pilarnya yaitu Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital adalah sebuah fondasi yang harus dibangun. Literasi digital bukan hanya tentang melindungi diri sendiri, tetapi juga tentang membentuk ekosistem digital yang lebih sehat, beradab, dan bermanfaat bagi semua.
Oleh karena itu, mendalami dan menguasai literasi digital adalah sebuah keharusan, bukan pilihan. Mulai dari diri sendiri: bijak dalam membagikan informasi, kritis dalam menerima konten, dan selalu utamakan etika dalam setiap interaksi digital. Dengan begitu kita tidak akan lagi menjadi korban dari dunia digital, melainkan menjadi pengguna dan pengendali yang cerdas dan bertanggung jawab yang siap memanfaatkan untuk menciptakan peluang dan nilai positif.
Sumber inspirasi: ruangguru, siberkreasi