RADAR TEGAL – Salah satu warisan budaya yang sudah mendapat pengakuan UNESCO adalah batik. Tentunya kita sudah tahu, batik adalah jenis kain dengan motif khusus yang proses pembuatannya dengan menggunakan malam dan canting. Salah satu jenis batik adalah batik khas Tegal.
Setiap daerah memiliki jenis batik sendiri-sendiri. Hal ini karena perkembangannya meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Orang-orang pun termotivasi untuk membuat inovasi jenis batik yang khas. Inilah asal mula lahirnya batik khas Tegal.
Setiap jenis batik memiliki nama dan corak tersendiri yang membuatnya unik. Karakteristik batik khas Tegal memiliki perbedaan dengan batik jenis lain yang ada di Indonesia. Corak batik dari Tegal memiliki keunikan tersendiri.
Sejarah masuknya batik ke Tegal juga wajib kita ketahui, untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai batik khas Tegal.
BACA JUGA: Bentukan Politik Kerajaan Mataram di Zaman Dahulu, Inilah Asal Usul Bahasa Ngapak
Asal usul batik khas Tegal
Masyarakat Tegal pertama kali mengenal batik sekitar pada akhir abad ke-19. Pada masa itu, budaya membatik ikut masuk semenjak terbawa oleh Sunan Amangkurat I dari Keraton Surakarta.
Amangkurat I pada masa itu sedang melakukan perjalanan dengan menyusuri daerah di pesisir pantai utara. Dia membawa rombongan para pengikutnya. Salah satu pengikut itu adalah seseorang dari golongan seniman batik.
Di daerah Tegal, sebagian dari para seniman batik itu memutuskan untuk bertempat tinggal di pemukiman setempat. Kemudian, mereka menyebarkan ilmu membatik kepada masyarakat setempat.
Budaya membatik selanjutnya menurun kepada anak dan cucu penduduk. Hingga sekarang, warisan itu berwujud pengetahuan membatik dengan motif dan corak batik khas Tegal.
Salah satu tokoh lainnya yang berjasa dalam pengenalan dan perkembangan batik di Tegal adalah Raden Ajeng Kardinah, yaitu tepatnya pada tahun 1908. RA Kardinah adalah adik RA Kartini, sekaligus istri Bupati Tegal, Adipati Aryo Reksonegoro.
Batik yang pada waktu itu berkembang di masyarakat adalah pakaian kebesaran raja. R.A Kardinah mengajarkan budaya dan seni membatik dalam pelajaran di sekolah putri tempatnya mengajar.
BACA JUGA: Jejak Perantau Buruh Pesisir di Ibukota, Begini Asal Usul dan Sejarah Warteg
Macam-macam dan jenis motif
Motif batik corak khas Tegal adalah hasil dari perkembangan batik di Tegal. Oleh karena itu, motifnya berbeda dengan motif batik di daerah lainnya. Umumnya, motif batik khas Tegal cenderung mempunyai dominasi warna terang, warna-warni, biru, dan cokelat.
Untuk mengenali motif batik tulis khas Tegal, ada ciri khas yang terlihat. Batik tulis Tegalan tampak memiliki motif gambar yang melebar. Ciri khasnya terdapat pada pola atau reng-rengan yang besar.
Selain warna yang cerah dan berwarna-warni, keunikan batik Tegalan ada pada jenis bentuk motifnya. Yang paling umum adalah bentuk flora dan fauna. Hal ini karena batik Tegalan melihat lingkungan sekitar yang memiliki pemandangan hewan dan tumbuhan.
Dalam batik khas daerah kota bahari ini, terdapat dua motif dasar, antara lain motif klasik dan motif pengembangan. Motif klasik sudah ada sejak dulu, dan terbagi lagi jadi dua jenis, yaitu batik irengan dan batik bangjo.
Corak batik irengan memiliki warna yang gelap, sesuai namanya irengan, dari kata ireng yang berarti gelap. Warnanya antara lain hitam, cokelat, dan biru tua. Corak ini menggambarkan zaman dahulu yang gelap saat listrik belum ada, oleh karena itu warnanya gelap.
BACA JUGA: Bekas Kepahitan Masa Penjajahan, Ini Alasan Kenapa Makanan Jawa Selalu Manis
Di sisi lain, jenis batik bangjo banyak memakai jenis warna yang warna-warni dan cerah. Sesuai namanya, bangjo yang berasal dari kata abang ijo, atau merah dan hijau dalam bahasa Indonesia. Biasanya, warna yang banyak dipakai juga merah dan hijau.
Sementara itu, jenis motif pengembangan terpengaruh corak batik lain. Tetapi, karakteristik batik Tegalan dalam motif ini masih sama, yakni dengan menggunakan warna-warna terang dengan motif bentuk flora dan fauna.
Demikian informasi seputar batik khas Tegal. Sebagai warga lokal, kita harus berbangga dengan budaya asli Indonesia dan melestarikan kebudayaan ini agar tidak hilang. Semoga informasi ini bisa menjadi tambahan wawasaj kita.***